"Bagi kalian kemerdekaan hanyalah batas-batas wilayah, pembagian kekuasaan, pembagian harta dan keuntungan"
Saya pernah buat posting tentang buku ini tahun 2008 di blog ini. Waktu itu saya tidak menyertakan sinopsisnya.
Buku ini bercerita tentang masalah GAM yang terjadi di Aceh. Seperti yang kita dengar dari berita-berita, GAM menginginkan Aceh yang merdeka, menjadi negara sendiri berpisah dengan Indonesia. Alia, sang tokoh utama, mengalami banyak pelecehan akibat keinginan kedua belah pihak baik GAM atau tentara Indonesia yang kedua-duanya sama-sama mempermasalahkan kemerdekaan.
Kemerdekaan inilah yang menghadirkan pertanyaan kecil di hati saya. Sebenarnya apakah arti kemerdekaan itu sendiri bagi kita.
Apakah kemerdekaan kita adalah kebebasan? Lalu bagaimana kita meminta kemerdekaan kita, apa dengan menyakiti orang lain? Alia contohnya di buku ini. Dari pihak GAM atau Indonesia sendiri yang mempermasalahkan kemerdekaan, apakah mereka memberikan kemerdekaan pada Alia?
Duduklah dan bertanyalah, apakah saya dan kamu sudah merdeka? Di berita, saya selalu melihat pemerintah yang selalu dikritik oleh bangsanya sendiri, saya cuma bisa bertanya, apakah mereka sudah melakukan hal yang benar terhadap sesamanya, dan apakah saya sudah menghargai sesama saya?
Kemerdekaan itu lebih dari lepas dari penjajahan 66 tahun lalu. Tapi bagaimana kita menghargai hak sesama kita umat manusia dan
bagaimana kita memperlakukan tempat tinggal kita, dunia dan isinya. Rasanya tidak adil merasakan kemerdekaan dengan terus menerus menyakiti dunia kita sendiri. Seperti mengambil besi dari sendi-sendi rumah kita, tidak aneh kalau rumah kita rusak.
Terlepas dari itu semua, saya sendiri merindukan perayaan kemerdekaan kecil di komplek, atau sekedar upacara panas-panas yang dilakukan di lapangan. Meski kita seding berfilosofis dan bertanya apakah kita sudah merdeka atau belum, saya rasa, kita tetap butuh sedikit rasa kebahagiaan di hari ini.
rasa persatuan dari anak kecil sampai bapak-bapak yang tertawa bersama setelah lomba.
toh, kebahagiaan juga hak kita.
Di hari ini saya berharap,
Agar kita mampu memberi arti kemerdekaan yang sama di setiap hati orang-orang Indonesia.
Agar masing-masing dari kita menghormati umat manusia apapun pilihan hidup mereka, apapun agama mereka dan apapun pendapat mereka.
Agar idealisme kita tidak menyakiti orang lain, cus each of us dont wear the same shoes.
Dan agar nasionalisme yang mau tumbuh di hati kita bukan ditunjukan dengan merendahkan negara lain, karena selain menjadi bangsa indonesia, di luar sana ada juga umat manusia yang bernapas dan berjalan sama seperti kita.
Selamat merdeka Indonesia.
1 comment:
Let's try hard to make this world a better place for our children...
Post a Comment