why is everybody so seriousHari ini, saya mau buka elearning, download ppt. Kebetulan website sekolah cuma bisa buka di internet explorer. Home page internet explorer saya adalah yahoo.co.id atau yahoo indonesia. Biasanya saya suka baca2 berita dulu baru buka elearning. Sayangnya hari ini saya kebanyakan buka berita dan sampailah saya pada sebuah berita tentang paku yesus. Entah atas dorongan apa, saya buka berita itu. Tapi jujur saja saya ga baca berita itu. saya lebih tertarik melihat komentar.acting so damn mysterious?- Price Tag, Jessie J
Seperti dugaan saya, komentar yang dibuat oleh kebanyakan orang justru malah memperdebatkan agamanya.
kalau ada yang mau baca, boleh lihat sendiri di yahoo. Beberapa orang bahkan ada yang minta berita itu ditutup. Ada yang minta, yahoo, tolong jangan setiap berita dibuka komentar, karena tidak setiap orang mampu menanggapi berita dengan pintar.
Semakin banyak saya buka komentar, semakin meluap2 emosi saya. Tapi jujur saja, hal yang terjadi ketika saya emosi adalah, saya cuma bisa menangis.
Saya sedih bukan karena mereka menjelek2an agama katolik kristen. Saya sedih karena beberapa orang lebih memilih memperdebatkan 'kelogisan' agama daripada berbuat baik. Saya percaya bahwa setiap agama, setiap jenis cara hidup, mengajarkan kebaikan. Dan zaman berubah, ajaran tetap ajaran, kitalah, yang dikaruniai otak untuk berpikir yang seharusnya mampu menyeimbangkan ajaran agama dengan keadaan. Ketika alasan kita menjalankan agama tanpa lebih dulu berpikir, bukannya malah seperti robot yang menjalankan perintah?
Saya sempat berhenti sebentar. dan menulis satu komentar.
Komentar yang didasari bacaan Injil hari senin ini. tentang wanita yang berzinah yang dilempari batu, lalu yesus berkata, siapa dari kalian yang tidak berdosa, yang boleh melempar batu pertama kali. dan diakhiri dengan orang2 itu pergi satu persatu.
saya cuma bilang pendek, 'siapa di antara kalian yang sudah mengerti betul tentang keimanan dan mengenal surga dengan baik, boleh mulai berkomentar. bukankah tidak bijaksana ketika berkomentar tanpa memiliki dasar?'
Mungkin di antara kita juga ada yang punya komentar yang lebih cocok lagi dengan keadaan ini. Tapi ini pandangan saya.
Saya, merasa, agama itu masalah hati nurani. dan tiba2 menjadi sama dengan hukum ketika banyak orang menjalaninya dengan buta. ketika hukum masuk, kemungkinan yang terjadi adalah, penjara atau di luar penjara.
dan kemudian muncullah banyak sekali ahli agama di sana sini. berdebat satu sama lain.
saya tidak ikutan deh, biar saya hidup dengan kepercayaan saya sendiri, tanpa musti memaksa anda percaya dengan apa yang saya mulai.
dari sekian banyak orang2 kelaparan dan kehausan. sekian banyak orang yang menderita akibat kontaminasi. sekian banyak orang yang rumahnya hilang. ratusan orang yang malamnya tidak berakhir, dan paginya tidak pernah datang. sedikit meminta perhatian bukan perdebatan agama yang tidak ada habisnya.
maksud saya. berdebat tentang agama, dari sekian banyaknya bentuk kepercayaan di dunia ini, untuk menjadikan 1 kepercayaan untuk semua, takes time! dan ketika itu, habislah sudah waktu kita untuk menikmati hidup ini, dan habislah sudah kesempatan kita untuk memberi senyuman dan kesempatan hidup bagi orang-orang yang membutuhkan.
it takes years to understand. takes seconds to smile.
1 comment:
Memang mengenaskan ya keadaan negara kita. Agama, yg harusnya jadi pedoman hidup agar hidup menjadi lebih baik justru menjadi instrumen yg membawa perpecahan. Masalahnya apa? Apakah agama yg salah? Gua rasa, bukan salah agamanya
Setau gua, semua agama mengajarkan kebaikan, cinta kasih terhadap sesama, terus kenapa orang sampai tega bunuh2an gara2 agama? Menurut gua sih gara2nya tuh banyak orang yg salah menafsirkan teks yg ada di kitab suci agamanya. Ajaran agama tuh filosofis banget, bahkan pemuka agama pun belum tentu dapat mengerti semuanya secara benar 100%. Karena itulah, kita harus menafsirkannya tidak hanya lewat logika, tetapi juga menggunakan "hati"
Ga cuma di Yahoo, gua liat di banyak tempat sering banget ada orang yg cari gara2 sambil bawa2 nama agama. Miris banget liatnya. Makanya gua ga aneh kalo banyak orang yg akhirnya lebih memutuskan untuk atheist aja. It's not God that they hate, it's His' so-called "fans club"
Post a Comment