Featured Post

Tentang Pelayanan: Tak Cukup Menjadi Marta, Jadilah Maria di Dekat Kaki Tuhan

Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.   (Lukas 10:42) Menjadi Pelayan di Usia Muda Saya di...

10.06.2010

sendiri, compilation story of past dinasty, 規定.

hari ini lihat pacar rio. oke tentang masalah dia ga nyapa saya setelah dia lihat saya, tentang masalah dia ga ada kabar2an setelah berganti pacar, ataupun tentang masalah dia sedikit banyak berubah sejak ada gandengan, sedang tidak bergulat di otak saya,

tapi tadi melihat rio, dan pacarnya, bersama. mengingatkan saya akan satu hal, apa?
dia, wanita itu, sejak dia sampai di taiwan, sejak dia merasa popular walaupun itu hanya canda, pernahkah dia, di kelas sendirian? beli makan sendiri, atau jalan2 muter2 kuil sendirian. pernahkah dia, dengan ipod, jaket tebal jalan2 sendirian menempuh angin kencang?

kadang-kadang, ini kalau dari saya. saya lebih memilih sendiri saat orang2 di sekitar saya tidak mengenal saya daripada sendirian ketika saya diharuskan untuk bicara dengan orang2 di samping saya.

pernahkah dia merasa sendiri? pernahkah?
saya ga bilang kalau sendirian itu buruk, dan saya ga bilang kalau tidak sendiri itu lebih baik,
tapi, sendirian, itu pilihan.
saya hanya penasaran, apakah dia benar2 pernah melakukan hal yang banyak orang anggap itu aneh? sendirian jalan2 ke kuil, di tengah angin, dengan jacket tebal?
atau sendirian di tengah tengah orang yang sekiranya kenal tapi tak ada satupun kata-kata keluar karena apa gunanya basa basi buat saya?!

tapi ya sudahlah~ itulah sendirian, sejauh ini saya sudah terbiasa untuk bicara pada diri saya sendiri.
jadi~ tolong saja stereotype sendiri itu menjadi buruk ketika popular menjadi diinginkan banyak orang, percaya saya!

歷代文選
sudah berapa kali saya mengetik kata2 di atas barusan. kata2 yang kira2 berarti
compilation story of the past dinasty.

hmm, sungguh tadi ketika belajar saya kangen belajar sastra indonesia, sastra, adalah satu pelajaran yang saya suka
bukan karena saya pintar di sana tapi saya lebih menyukai menyusun kata daripada angka.

tapi berkata-kata dengan kata-kata yang dipelajari sekiranya 1 tahun, agaknya, belum bisa menjadi biasa untuk saya. mendengar menjadi butuh 5 telinga,
melihat butuh 4 pasang mata. dan berpikir butuh lebih dari 1 otak.
berat? ya itu buat saya, tak ada satu bebanpun di dunia ini yang tidak berjumlah.
justru itu kita merasa berat.
tapi keuntungan yang saya punya hanya 1. sungguh, saya tidak suka berhenti ketika saya masih belum mengerti apa-apa. dan saya tidak bisa memaafkan diri saya kalau saya tidak dapat mengatasi apa yang dihadapkan pada saya walaupun saya harus berjalan 1000 km bahkan dengan tangisan.

tapi tabiat ini, kadang menjadi 1 kg penambah beban, terkadang saya bilang.
tapi syukurlah 1kg itu bak pesawat yang bisa juga mempercepat langkah.

saya cuma berharap, saya tidak menyerah, nilai? itu bukan hak saya untuk menentukan, dipulangkan? itu bukan saya untuk mengatakan takdir atau nasib. itu menjadi penentuan. yang saya tahu, saya hanya tidak perlu menyerah. untuk semua ratusan fokus yang saya punya, hanya kata saya belum mau menyerah yang bisa saya persembahkan.

規定
semalaman saya berpikir, kalau memang itu bukan yang menjadi poin hidup kamu, lalu apa yang kamu takutkan?
apa yang membuatmu marah?

kalau kamu tahu apa yang penting untukmu, kelakuan yang benar hanya yang jadi poin, yang lainnya, biarkan itu menjadi poinnya, untuk apa kamu marah ketika seseorang memberikan poinnya.

kalau kamu tidak berada di jalannya, jalanlah di track kamu.

satu lagi yang harus saya tekankan,

mereka yang berada di jabatan pengatur,
mengapa mereka menciptakan hukum? hukum dan peraturan adalah satu2nya cara kilat untuk mengatur sesuatu menjadi teratur!
mengajarkan apa yang benar untuk berkelakuan teratur menjadi perjalanan jauh untuk mereka. inilah mengapa, mereka percaya hukum di atas segalanya. tidak ada satupun hati dan otak manusia yang dihargai ketika hukum menjadi yang ditegakkan, tanpa batin diperhitungkan!

No comments:

Search