Featured Post

Tentang Pelayanan: Tak Cukup Menjadi Marta, Jadilah Maria di Dekat Kaki Tuhan

Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.   (Lukas 10:42) Menjadi Pelayan di Usia Muda Saya di...

1.29.2010

winter in summer

setiap musim dingin adalah seorang gadis yang lahir dari salju. gadis itu ditakdirkan untuk mencari cinta sejatinya sebelum es mencair. sebelum musim semi datang, ia harus menemukan pada siapa ia ditakdirkan. tanpa takdirnya, ia akan bersemayam di sela-sela salju musim dingin. lalu ia akan mencair di awal musim semi,
dan ia yang ditakdirkan akan kembali lagi di musim panas untuk menemui cinta sejatinya, untuk yang terakhir.

mobil itu berhenti persis di depan sebuah rumah tua di pinggiran hutan. dari dalamnya keluarlah seorang suami beserta istri dan anak laki-laki mereka yang baru berumur 5 tahun.
"ibu, ini rumah siapa?"
"kita akan tinggal di sini, nak."
"o iya?" sang ibu hanya mengangguk sambil menggandeng anaknya masuk.

keesokan harinya, ketika sang anak berdiam dalam kamarnya, ia melihat seorang gadis kecil menari di luar jendela.

gadis itu memakai gaun putih dan selendang. gadis kecil itu menari seolah ada lagu di sekitarnya. kaki kecilnya berderap mengikuti rima dalam hatinya-entah dari mana.

laki-laki kecil itu tersenyum, tak kuasa, kakinyapun menghentak2 sesuai rima si gadis kecil. begitu indahnya tarian gadis kecil di tengah salju, di luar jendelanya.

gadis kecil itu lalu berjalan pergi,
seakan tak mau ketinggalan kabar dari si gadis kecil, ia membuka jendela kamarnya, dan meloncat keluar, mengikuti langkah si gadis.

"aku, mau menari sama kamu."

begitu sajalah, sehingga pada akhirnya mereka berdua berteman.

setiap sore, mereka berdua menari di dekat air terjun yang beku oleh musim dingin.
seakan mereka mendengar lagu yang dinyanyikan salju dan pohon-pohon yang sedang tertidur.

seakan mereka saling mengerti dari hentakan-hentakan kaki yang diterima salju di bawah mereka. seakan mereka saling ditakdirkan dari keserasian gerakan di mata hewan-hewan kecil yang terbangun dari tidur panjangnya.

dan si gadis pun tersenyum.

kini musim dingin menjadi sedikit hangat.
hewan dan pohon mulai bersiap berangkat. air-air mulai bersiap bergerak
dan daun-daun berebutan membuka mata.

si gadis kecil sekali lagi tersenyum, walau ia tahu, mungkin tak ada tempat untuk salju lagi di hutan itu.

pagi itu, saat bapak matahari menyapa pagi, ia menari-nari sambil bernyanyi, lagu yang paling membahagiakan bagaikan pohon yang baru berbuah, atau ibu kelinci yang mengantar puteranya sekolah.

seperti cinta yang dimulai
musim semi memberi hati
apa yang dingin, kini pergi
aku menari mengiringi

salju yang cantik, selamat jalan.
sampai nanti, karena kita searah.
es yang bening selamat jalan
jaga diri, sampai kita jumpa lagi.

aku tak akan biarkan burung kecil menangis.
karena kedinginan yang tak kunjung usai.
aku tak akan biarkan kehijauan terus memutih
karena salju terlalu egois dan diam berdiri.

maka aku akan pergi.
dengan tarian selamat jalan.
mengajak para salju kembali pulang
untuk menjaga agar hati kembali hangat.

aku bahagia, menjadi bagian ini.
aku bahagia, menjadi syair awal musim semi
aku bahagia, meski bukan salju yang dipilih
aku bahagia, menjadi cerita musim dingin.

sambil terus bernyanyi, ia mendatangi kediaman si laki-laki kecil.
namun, syairnya berhenti ketika matanya menuju pada sebuah mobil yang diparkir.
laki-laki itu, beserta ayah dan ibunya, memindahkan koper-koper besar ke dalam mobil.

jantung si gadis kecil berdetak tak karuan,
hatinya seakan mendengar kata angin.
angin seakan berbisik pelan, dia harus pergi.
sebelum sempat kau ditakdirkan~
sebelum kau menjadi cintanya-meski ia tak begitu paham kenapa diberi nama cinta-

pohon tempat si gadis bersembunyi, menatapnya sayu. nampak air mata yang hampir mengalir dan menetes di gaun putihnya.
jelas.

si laki-laki menggandeng seorang gadis kecil yang sangat cantik. rambutnya pirang sebahu. gaunnya hijau sewarna semi. musim semi tampak di wajah gadis itu, ceria dan penuh cinta. si laki-laki tersenyum dan mencium pipi si gadis kecil pirang. pipinya memerah sewarna apel. dan mereka pun memasuki mobil.

gadis salju, menangis.

mobil itu menggeram menandakan mesin yang dinyalakan. roda-roda hitam yang kuat mulai berputar kecil pertanda siap jalan. salju di bawahnya bermuncratan di sekitarnya.

mobil itu berjalan pergi. si gadi keluar dari persembunyiannya.

si laki-laki menengok ke belakang, dan menyadari keberadaan si gadis.
ia hanya, mengulurkan tangannya,

"bye-bye gadis kecil."

si gadis salju terduduk,
ia tak pernah belajar cinta dan patah hati.
ia tak peduli perasaan apa yang ia alami

ia hanya menangis, dan bersedih.

ia kembali ke tempat tinggalnya di dekat air terjun.

ia menangis seharian mengingat hari ini adalah hari terakhir bagi para salju.
hewan-hewan yang baru bangun mendekatinya, dan mencoba menghibur dengan memberikan lagu musim semi,
pohon-pohon menumbuhkan daun-daun agar para daun dapat menari tarian musim semi.

namun si gadis tetap menangis, hingga matahari berpamitan pada bulan yang baru datang malu-malu.




"ayah, aku mau kembali."




seperti ritual yang diharuskan, sang gadis berjalan ke air yang masih beku. menunggu
cair~
dengan mata yang sembap, ia menguatkan hati untuk hanya bersemayam di antara salju, tanpa mampu mencium musim dingin yang indah. ia menguatkan hati untuk sendiri. untuk, pergi.

bulan, makin tinggi, ketika seorang laki-laki kecil memanjat sebuah bukit kecil dan menyaksikan air terjun, yang mulai mencair.

laki-laki kecil itu melihat si gadis,
dengan perasaan yang entah apa namanya, ia berucap pelan.
"gadis kecilku, menangis,"

saat ia ingin berlari dan menari, air terjun kecil itu cair, sepenuhnya.
dan gadis kecil itu, ikut hanyut bersamaan salju dan es mengikuti arah air.

laki-laki kecil itu berteriak, namun tiada jawaban selain hewan-hewan malam yang ikut merasakan perasaan yang entah apa namanya.

si laki-laki berdiri di pinggir aliran sungai, dan berkata lirih,
"gadis kecil, aku sayang, pada musim dingin, aku sayang pada salju yang kamu beri, selamat jalan, aku pergi."

... ... ...

mobil itu berhenti di depan sebuah rumah tua di pinggir hutan.
seorang laki-laki dewasa keluar dari dalamnya. ia membuka kaca mata pelindung sinar matahari dan tersenyum melihat rumah itu.
dari sisi satunya, seorang gadis muda pirang, ikut keluar dari mobil.

laki-laki itu menjemput si gadis dan membawanya masuk ke dalam rumah itu.

"dulu aku tinggal di sini"
"dulu aku menghampirimu di sini"
"dan kamu membawa aku ke dalam hidupmu" ujar laki-laki itu sambil mencium wanitanya.

dengan hanya begitu, mereka menikmati waktu bagi matahari dengan berdiam di rumah tua itu. musim panas telah tiba.

siang itu, saat laki-laki itu sendirian berdiri di beranda, ia menatap semu ke arah hutan dan tersenyum.
perasaannya terus meyakinkan dirinya, ia bahagia.
meyakinkan, bahwa ia menyimpan rahasia kecil yang indah.

laki-laki itu menutup kedua matanya, ia mencoba melihat dengan kedua telinganya.

seorang gadis muda cantik, dengan tubuh tersusun oleh daun-daun dan salju, kini hadir di hadapannya, tersenyum.

laki-laki itu membuka matanya, dan ikut tersenyum.

"kamu, gadis kecilku yang dulu?"
gadis itu mengangguk

"terimakasih, sudah memberi arti pada musim dinginku. sudah memberi hidup pada salju-salju yang nampak beku"

"kamu kembali?"
gadis itu menangguk lagi

"karena kamu mengingat aku, dan mencintai aku, walaupun aku tidak pernah tahu kenapa dinamakan cinta." ucap si gadis kemudian.

"ya, aku setuju. di mana kamu selama ini?"

"tutup matamu!"

laki-laki itu menutup matanya lagi, lalu si gadis salju, mencium bibirnya perlahan. dan tiba-tiba si gadis seakan hilang bersama angin yang tak sengaja berjalan di sekitarnya.

"sayang,"

laki-laki itu membuka matanya, dan si gadis, telah pergi, kini hanya ada istrinya, si gadis pirang, teman kecilnya.

"ayo masuk,"
"tunggu, ini musim panas kan?"
"iya"
"ada salju di bajumu,"
"ha ha, ayo masuk."

si gadis tersenyum, kedua gadis itu. mereka bertiga, kini tersenyum.

dan akan lahir lagilah seorang gadis musim dingin, nantinya untuk memberikan musim dingin sedikit arti dan cinta.

by : karyn :)

No comments:

Search